kesehatan anak, Psikologi anak, Ebook Kedokteran,

Minggu, 09 Agustus 2009

Noordin M Top Tewas

Pengepungan Densus 88 Antiteror selama 17 jam di rumah Muhzuhri di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah berakhir pada Sabtu pukul 09.50 WIB setelah seorang penghuninya tewas terbunuh dalam penyerbuan pagi itu.
Akan tetapi, penyergapan yang berlangsung menegangkan itu masih menyisakan tanda tanya karena sampai Sabtu siang belum ada keterangan resmi dari petinggi Polri bahwa yang tewas di dalam rumah itu memang Noordin M. Top.



Meski demikian, kabar kematian Noordin sebenarnya sudah beredar Jumat malam, bahkan sejumlah media asing melalui situsnya sudah melaporkan kematian teroris yang banyak terlibat dalam sejumlah peledakan di Indonesia itu.


Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri menjelaskan, polisi hingga kini belum bisa memastikan buronan kasus terorisme, Noordin M, Top, tewas tertembak dalam penyergapan tersebut. “"Kita belum berani sebutkan siapa yang bersangkutan karena hal ini harus dipertanggungjawabkan secara yuridis," kata Bambang. Untuk itu, Kapolri meminta kepada pihak-pihak yang merasa memiliki hubungan keluarga dengan jenazah itu segera datang untuk diambil sampel DNA. Polisi berjanji akan mengumumkan identitas jenazah itu setelah mendapatkan fakta-fakta yang secara laboratoris forensik bisa dipertanggungjawabkan.


Pengamat intelijen, Andi Widjajanto, menduga orang yang tewas tertembak dalam penggerebekan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8), bukan Noordin M. Top, gembong teroris paling dicari. Dugaan ini menyusul dilansirnya foto kemungkinan orang tewas itu oleh media. "Di titik ini saya menduga tokoh tertentu yang tertangkap di Temanggung," kata Andi dalam dialog. Namun sumber lain menyatakan dari ungkapan yg keluar dari dalam rumah saat penyergapan yang menyatakan “ saya Nurdin M Top , jgn di tembak” dan kuatnya perlawanan dari dalam rumah mengindikasikan itu adalah benar nurdin M Top. Namun pengamat yg lain menyatakan bahwa kalo itu bukan Nurdin M top, “terlalu mudah untuk seorang Nurdin M Top untuk di tangkat dengan cara seperti itu, bukan kebiasaan Noordin berteriak-teriak saat digerebek. "Ia selalu memakai bom jaket ke mana pun. Kecuali salat, mandi, dan tidur," ujar Al Chaidar.”
Namun sampai saat ini kita masih menunggu hasil pemeriksaan DNA korban yang di periksa oleh polri.


0 komentar:

EBOOK GRATIS

”buku ”buku ”buku ”diagnosis ”buku

Entri Populer

Arsip Blog