kesehatan anak, Psikologi anak, Ebook Kedokteran,

Kamis, 13 Agustus 2009

STATUS EPILEPTIKUS (SE)

BATASAN
Bangkitan kejang yang berlangsung selama 30 menit atau lebih, baik secara terus menerus atau berulang tanpa disertai pulihnya kesadaran di antara kejang.

PATOFISIOLOGI
Pada status epileptikus terjadi kegagalan mekanisme normal untuk mencegah kejang. Kegagalan ini terjadi bila rangsangan bangkitan kejang (Neurotransmiter eksitatori: glutamat, aspartat dan acetylcholine) melebihi kemampuan hambatan intrinsik (GABA) atau mekanisme hambatan intrinsik tidak efektif.
Status epileptikus dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
  1. Fase I (0-30 menit) - mekanisme terkompensasi. Pada fase ini terjadi:
    • Pelepasan adrenalin dan noradrenalin
    • Peningkatan cerebral blood flow dan metabolisme
    • Hipertensi, hiperpireksia
    • Hiperventilasi, takikardi, asidosis laktat
  2. Fase (> 30 menit) - mekanisme tidak terkompensasi. Pada fase ini terjadi:
    • Kegagalan autoregulasi serebral/edema otak
    • Depresi pernafasan
    • Disritmia jantung, hipotensi
    • Hipoglikemia, hiponatremia
    • Gagal ginjal, rhabdomyolisis, hipertermia dan DIC
Penyebab terjadinya status epileptikus antara lain infeksi, hipoglikemia, hipoksemia, trauma, epilepsi, panas, dan tidak diketahui (30%)

GEJALA KLINIS
Tergantung fase kejang (fase I dan II)
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
  • Anamnesis:
    • Lama kejang, sifat kejang (fokal, umum, tonik/klonik)
    • Tingkat kesadaran diantara kejang
    • Riwayat kejang sebelumnya, riwayat kejang dalam keluarga
    • Panas, trauma kepala
    • Riwayat persalinan, tumbuh kembang
    • Penyakit yang sedang diderita dan RPD.
        Pemeriksaan fisik: pemeriksaan neurologi lengkap meliputi:
o       Tingkat kesadaran
o       Pupil
o       Refleks fisiologis dan patologi
o       Ubun-ubun besar
o       Tanda-tanda perdarahan
o       Lateralisasi.

DIAGNOSIS BANDING
  • Reaksi konversi
  • Sinkop
PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan penderita dengan status epileptikus adalah sebagai berikut:
  1. Tindakan suportif.
Merupakan tindakan awal yang bertujuan menstabilisasi penderita (harus tercapai dalam 10 menit pertama), yaitu ABC:
        Airway: Bebaskan jalan nafas
        Breathing: Pemberian pernafasan buatan/bantuan nafas
        Circulation: Pertahankan/ perbaiki sirkulasi, bila perlu pemberian infus atau transfusi jika terjadi renjatan
  1. Hentikan kejang secepatnya*.
Dengan memberikan obat anti kejang, dengan urutan pilihan sebagai berikut (harus tercapai dalam 30 menit pertama):
1.      Pilihan I: Golongan Benzodiazepin (Lorazepam, Diazepam)
2.      Pilihan II: Phenytoin
3.      Pilihan III: Phenobarbital
  1. Pemberian obat anti kejang lanjutan*
  2. Cari penyebab status epileptikus
  3. Penatalaksanaan penyakit dasar
  4. Mengatasi penyulit
  5. Bila terjadi refrakter status epileptikus atasi dengan*:
        Midazolam, atau
        Barbiturat (thiopental, phenobarbital, pentobarbital) atau
        Inhalasi dengan bahan isoflurane
* Jenis dan dosis obat-obatan yang diberikan dapat dilihat pada Bagan Penatalaksanaan Status Epileptikus Darto Saharto 2006..

KOMPLIKASI
  • Asidosis
  • Hipoglikemia
  • Hiperkarbia
  • Hipertensi pulmonal
  • Edema paru
  • Hipertermia
  • Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
  • Gagal ginjal akut
  • Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
  • Edema otak
PROGNOSIS
Tergantung pada:
  • Penyakit dasar
  • Kecepatan penanganan kejang
  • Komplikasi

0 komentar:

EBOOK GRATIS

”buku ”buku ”buku ”diagnosis ”buku

Entri Populer

Arsip Blog