kesehatan anak, Psikologi anak, Ebook Kedokteran,

Kamis, 13 Agustus 2009

Renjatan Kardiogenik Pada Anak

GEJALA RENJATAN (KARDIOGENIK)
-         Kulit dingin dan pucat
-         Penurunan tekanan darah sampai tidak terukur, sulit atau tidak terabanya denyut nadi perifer (bandingkan ekstremitas atas dan bawah), pulse pressure menyempit
-         Hiperaktif RV
-         Penurunan capillary refile
-         Metabolik asidosis berat
-         Distres nafas sedang sampai berat
-         Bendungan V jugularis dan edem perifer
-         Hipoperfusi multi organ
-         Suara jantung melemah, terdengar S3 dan S4.

PENYEBAB Renjatan :
  •  Insufficient cardiac filling (Intravascular volume depletion, Increased vascular capacity,� Impedance to venous return)
  • Impaired ejection of blood (Impedance to outflow)
  • Inadequate heart rate (Disorder of Impulse formation/conduction)
  • Increased demand for blood flow (Reduced arterial blood concentration of O, Impaired nutrient utilization, Maldistribution of flow, Increased metabolic rate)
  •  Cardiogenic (Disfungsi sistol/penurunan kontraktilitas, Disfungsi diastole, Disfungsi katup atau anomali struktur jantung )
Pemeriksaan yang segera dilakukan :
  • Serum elektrolit, fungsi ginjal dan fungsi hepar.
  • Jumlah sel darah merah, leukosit (infeksi), trombosit (koagulopati)
  • Enzim Jantung (Creatinine Kinase, troponin, myoglobin, LDH)
  • Analisa gas darah arteri, dapat menggambarkan keseimbangan asam-basa dan kadar oksigen. Defisit basa penting, menggambarkan kejadian dan derajat renjatan, harus dipantau terus selama resusitasi.
  •   Pemeriksaan serial kadar laktat, menggambarkan hipoperfusi dan prognosis
Pemeriksaan yang harus direncanakan
EKG, ekokardiografi, foto polos dada

TERAPI
  • Meningkatkan curah jantung  (koreksi disritmia, optimalisasi preload, meningkatkan kontraktilitas miokard, menurunkan afterload)
  • Mengurangi beban jantung (sedasi, mempertahankan suhu tubuh tetap normal, intubasi dan ventilasi mekanik, koreksi anemia)
  • Resusitasi cairan, kristaloid adalah pilihan utama,tahap kegawatan dan replacement disusul tahap rumatan . Idealnya dengan pemasangan CVP, atau fluid challenge (pemberian cairan 200 ml atau 20 ml/kgBB iv dalam 30 menit), bila ada perbaikan perfusi selama/setelah pemberian, berarti hipovolemia, pemberian diteruskan dengan rumatan. Tetapi, bila tampak sesak dengan hepatomegali progresif tanpa ada perbaikan perfusi, cairan segera dihentika, beri furosemide sampai gejala sesak berkurang dilanjutkan pemberian Dopamin dan Dobutamin seperti kalau menghadapi gagal jantung (dalam hal ini renjatan kardiogenik). Kalau perlu diberikan norepineprin dengan dosis 0,5 mcg/kg/min dengan titrasi.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Emmanouilides GC, Allen HD, Riemenschneider TA,Gutgesel HP. Clinical Synopsis of Moss and Adams� Heart Disease in Infants, Children,and Adolescents including the Fetus and Young Adult. Baltimore : Williams & Wilkins, 2002. h.814-827.
2.      Bernstein D. Cardiac Therapeutics : Heart Failure. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Eds.� Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke 17. Philadelphia :� Saunders, 2004. h.1586-1587.

0 komentar:

EBOOK GRATIS

”buku ”buku ”buku ”diagnosis ”buku

Entri Populer

Arsip Blog