kesehatan anak, Psikologi anak, Ebook Kedokteran,

Kamis, 13 Agustus 2009

Tumor Hati Pada Anak

PENDAHULUAN
Tumor hati pada anak dapat bersifat jinak maupun ganas (kanker), dan bisa primer atau merupakan metastase dari organ lain. Tumor hati primer jarang pada anak, terdapat lebih kurang 3% dari seluruh tumor pada anak. Kira-kira 50-60% dari tumor hati pada anak merupakan keganasan dan lebih dari 65% diantaranya adalah hepatoblastoma. Tumor ganas lainnya yang juga sering di dapatkan pada anak adalah karsinoma hepatoseluler.

PATOFISIOLOGI
Penyebab tumor hati masih belum jelas. Tumor yang ditemukan sejak lahir umumnya jinak, diantaranya adalah hamartoma, hemangioma, dan hemangioendotelioma. Ada 2 jenis tumor ganas yang sering didapatkan pada anak yaitu hepatoblastoma dan karsinoma hepatoseluler. Hepatoblastoma banyak ditemukan di bawah 3 tahun dan dikaitkan dengan kelainan genetik yaitu hilangnya heterosigositas pada kromosom 11p15 yang berakibat gangguan pada gen supresi tumor. Hepatoblastoma juga biasa berhubungan dengan adanya sindroma Beckwith-Weidemann dimana terjadi gangguan pada gen insulin-like growth factor-II dengan manisfestasi klinis exophthalmos, gigantism, macroglossia, microcephaly, dan viceromegaly. Karsinoma hepatoseluler pada anak dapat ditemukan sejak lahir hingga usia 19 tahun, biasanya berkaitan dengan infeksi hepatitis B ataupun C, tirosinemia herediter tipe kronis, penyakit glycogen storage, defisiensi α1-antitripsin, dan sirosis bilier.

GEJALA KLINIS
Gejala klinis tumor hati pada anak sangat bervariasi dan berbeda pada setiap penderita karena bergantung pada ukuran dan jenis tumor, kadang gejala juga diakibatkan metastase tumor. Beberapa gejala yang sering didapatkan diantaranya :
  • Masa abdomen yang besar, atau pembesaran perut
  • Nyeri perut kanan
  • Nafsu makan menurun, penurunan berat badan
  • Muntah
  • Ikterus
  • Panas
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Anemia
  • Nyeri punggung akibat penekanan tumor
Dapat juga terjadi krisis akut abdominal disertai pecahnya tumor dan hemoperitonium (biasanya pada karsinoma hepatoseluler)

DIAGNOSIS
Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap, beberapa pemeriksaan penunjang juga diperlukan dalam menegakkan diagnosis tumor hati pada anak dan metastasenya, meliputi :
  • Laboratorium : darah lengkap, kimia darah, tes fungsi hati dan ginjal, serologi hepatitis B dan C ; α-fetoprotein/AFP (juga untuk monitoring terapi)
        Biopsi hati untuk pemeriksaan histopatologi
        Radiologi : Foto polos dada, USG/USG Doppler, CT-scan/MRI
Selain menentukan diagnosa tumor hati perlu juga dilakukan penentuan stadium dari tumor tersebut terutama pada tipe ganas. Penentuan stadium sangat berguna dalam pengobatan dan mengetahui prognosisnya. Ada beberapa metode penentuan stadium tumor hati pada anak, salah satunya sebagai berikut :
         Stadium I       : tumor dapat diangkat lengkap dengan pembedahan
Stadium II     : tumor dapat diangkat dengan pembedahan tapi masih meninggalkan sedikit sisa
Stadium III    : tumor tidak dapat diangkat secara lengkap dengan pembedahan dan didapatkan penyebaran pada kelenjar getah bening disekitarnya
Stadium IV    : tumor telah menyebar ke organ tubuh lain
Kambuhan     : tumor muncul lagi setelah pengobatan baik dihati maupun organ lain

DIAGNOSIS BANDING
  • Abses hati
  • Neuroblastoma
  • Tumor Wilm�s
  • Kolestasis/sirosis hati
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan tumor hati pada anak bergantung pada jenis dan stadium tumor, serta usia dan kondisi fisik penderita. Pada tumor jinak biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor tanpa disertai pengobatan yang lainnya. Pada tumor ganas diperlukan kerjasama dengan dokter bedah anak dan ahli onkologi anak. Pengobatan biasanya merupakan kombinasi antara :
  • Pembedahan
  • Kemoterapi
  • Radioterapi
  • Transplantasi hati
Pengobatan berdasarkan jenis dan stadium tumor :
-         Hepatoblastoma stadium I dan II :
Pengangkatan tumor dan diikuti kemoterapi 4 seri menggunakan cisplatin, vincristine, dan fluorouracil.
-         Karsinoma hepatoseluler stadium I dan II
Pengangkatan tumor diikuti kemoterapi cisplatin dan atau doxorubicin
-         Hepatoblastoma stadium III dan IV :
Beberapa alternatif pengobatan yang dapat dilakukan
1.      Kemoterapi untuk mengurangi ukuran tumor dilanjutkan pengangkatan sebanyak mungkin tumor dan ditutup kemoterapi lagi
2.      Pembedahan metastase tumor di paru
3.      Kemoterapi
4.      Radioterapi diikuti pembedahan
5.      Penyuntikan obat kemoterapi langsung ke pembuluh darah hati
6.      Kemoterapi dan kemoembolisasi
7.      Transplantasi hati
-         Karsinoma hepatoseluler stadium III dan IV
Pengurangan ukuran tumor dengan menggunakan kemoterapi cisplatin dengan vincristine/fluorouracil atau doxorubicin dilanjutkan pengangkatan tumor sebanyak mungkin
-         Kambuhan
Dilakukan pengobatan ulang berdasarkan pengobatan sebelumnya
Selain pengobatan terhadap tumornya perlu juga dilakukan pengobatan suportif dengan mencegah dan mengobati infeksi, efek samping pengobatan dan komplikasinya, serta memberikan rasa nyaman pada penderita selama pengobatan. Perlu dilakukan pengamatan secara berkala untuk memonitor respon terhadap pengobatan dan mewaspadai efek samping jangka panjang dari pengobatan.

PROGNOSIS
Anak dengan tumor hati jinak biasanya tidak akan mendapatkan masalah dikemudian hari setelah tumor diangkat. Prognosis tumor hati ganas bervariasi pada masing-masing penderita. Diagnosis yang cepat dan tepat serta terapi yang progresif penting untuk mendapatkan prognosis yang terbaik bagi penderita. Masih perlu dikembangkan metode pengobatan baru yang dapat meningkatkan keberhasilan terapi dan menekan efek samping sekecil mungkin.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Czauderna P, Mackinlay G, Perilongo G, et al, 2002. Hepatocellular carcinoma in children : results of the first prospective study of the International Society of Pediatric Oncology group. J Clin Oncol 20 (12) : 2798-804.
2.      Douglass EC, Reynolds M, Finegold M, et al. 1993. Cisplatin, vincristine, and fluorouracil therapy for hepatoblastoma : a Pediatric Oncology Group study. J Clin Oncol 11 (1) : 96-9.
3.      Jacobson DR, 2004. Hepatocellular Carcinoma. Last Updated: June 23, 2004. Availabel at : http://www.emedicine.com/radio/topic332.htm
4.      Katzenstein HM, Krailo MD, Malogolowkin MH, et al, 2002. Hepatocellular carcinoma in children and adolescents : results from the Pediatric Oncology Group and the Children's Cancer Group intergroup study. J Clin Oncol 20 (12) : 2789-97.
5.      Malogolowkin MH, Stanley P, Steele DA, et al, 2000. Feasibility and toxicity of chemoembolization for children with liver tumors. J Clin Oncol 18 (6) : 1279-84.
6.      McManus MJ, 2000. Neoplasm of the liver. Dalam: Behrman RE, Kleigman RM. Nelson Textbook of Pediatrics. 16th ed. Philadelphia : WB Saunders Co, 1564.
7.      Sherlock S, 1993. Hepatic tumours. Dalam: Sherlock S, Dooley J. Diseases of the liver and biliary system 9th ed. London : Blackwell Scientific Publication, 503-31.



















































Kolestasis Pada Bayi pdf, Kolestasis Pada Bayi adalah, Kolestasis Pada Bayi prematur, Kolestasis Pada Bayi baru lahir,  Kolestasis Pada anak, Kolestasis Pada anak pdf, Kolestasis Pada anak adalah, Kolestasis Pada anak ppt,  Kolestasis intrahepatik pada bayi, patofisiologi Kolestasis Pada Bayi, askep Kolestasis Pada Bayi asuhan keperawatan Kolestasis Pada Bayi, artikel askep Kolestasis Pada Bayi, diagnosa keperawatan Kolestasis Pada Bayi, asuhan keperawatan pada bayi dengan kolestasis, etiologi Kolestasis Pada Bayi, edukasi kolestasis intra hepatik pada bayi, komplikasi kolestasis intrahepatik pada bayi, penatalaksanaan kolestasis intrahepatik pada bayi,  komplikasi Kolestasis Pada Bayi, laporan pendahuluan Kolestasis Pada Bayi, makalah Kolestasis Pada Bayi, penyakit Kolestasis Pada Bayi ,pathway Kolestasis Pada Bayi.

0 komentar:

EBOOK GRATIS

”buku ”buku ”buku ”diagnosis ”buku

Entri Populer

Arsip Blog