kesehatan anak, Psikologi anak, Ebook Kedokteran,

Kamis, 13 Agustus 2009

Purpura Trombositopenik Imun (PTI)

SINONIM : Autoimmune Thrombocytopenic Purpura, Morbus Wirlhof, purpura Hemorrhagica

 BATASAN

Merupakan kelainan perdarahan (bleeding disorders) pada anak usia 2-4 tahun, dengan insiden 4-8 kasus per 100.000 anak per tahun. Terjadi akut, biasanya sembuh sendiri dalam 6 bulan dan jika PTI terjadi pada usia < 1 tahun atau >10 tahun biasanya kronik dan dihubungkan dengan kelainan imunitas.

 PATOFISIOLOGI

Pada PTI akut, telah dipercaya bahwa penghancuran trombosit meningkat karena adanya antibodi yang dibentuk saat terjadi respon imun terhadap infeksi bakteri/virus atau pada imunisasi, yang bereaksi silang dengan antigen dari trombosit. Mediator-mediator lain yang meningkat selama terjadinya respon imun terhadap infeksi, dapat berperan dalam terjadinya penekanan terhadap produksi trombosit.

DIAGNOSIS

I.        Anamnesis

  • Trombositopenia terjadi 1-3 minggu setelah infeksi bakteri atau virus (infeksi saluran nafas atas atau saluran cerna), misalnya Rubella, Rubeola, Chicken Pox atau vaksinasi dengan virus hidup.
  • Riwayat perdarahan, gejala dan tipe perdarahan, lama perdarahan, riwayat sebelum perdarahan.
  • Riwayat pemberian obat-obat, misalnya heparin, sulfonamid, quinidine/quinine, aspirin.
  • Riwayat ibu menderita HIV, riwayat keluarga yang menderita trombositopenia atau kelainan hematologi.
II.     Pemeriksaan fisis
  • Perhatikan manifestasi perdarahan (Tabel 1), tipe perdarahan termasuk perdarahan retina, beratnya perdarahan.
  • Perabaan hati, limpa, kelenjar getah bening.
  • Infeksi
  • Gambaran dismorfik yang diduga kelainan kongenital termasuk kelainan tulang, kehilangan pendengaran.
Tabel 1. : Stadium berdasarkan jumlah trombosit, manifestasi klinis dan petunjuk intervensi pada anak dengan PTI
(maaf tabel nya lost.. hiksss hiksss  ntar di cari dulu ya ,,,, ) hehehe

III.Pemeriksaan penunjang
  • Morfologi eritrosit, leukosit dan retikulosit biasanya normal.
  • Hemoglobin, indeks eritrosit dan jumlah leukosit normal.
  • Trombositopenia, besar trombosit normal atau lebih besar (giant platelet), masa perdarahan (Bleeding Time) memanjang.
  • Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang tidak perlu bila gambaran klinis dan laboratorium klasik, tapi bila ditemukan limfadenopati, organomegali, anemia atau kelainan jumlah leukosit perlu dilakukan.
Tabel 2. : Gambaran PTI akut dan kronik
AKUT
KRONIK

Umur

2-6 tahun
Dewasa
Jenis kelamin
Laki : wanita = 1 : 1
Laki : Wanita = 1 : 3
Ada infeksi yang mendahului
+ 80 %
Jarang

Permulaan

Akut
Perlahan-lahan
Jumlah trombosit
< 20.000/mm3
40.000-80.000/mm3
Eosinofili dan limfositosis
Sering
Jarang
Kadar IgA
Normal
Lebih rendah
Lama penyakit
Biasanya 2-6 minggu
Berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
Prognosis
Penyembuhan spontan pada 80% kasus
Perjalanan penyakit menahun dengan jumlah trombosit naik turun

DIAGNOSIS BANDING
  • Anemia aplastik dan leukemia akut : gambaran darah tepi dan sumsum tulang biasanya cukup khas.
  • Septikemia pada stadium permulaan : penderita tampak sakit.
  • Penyakit imunologik seperti Systemic Lupus Erythematosus (SLE) : tes sel LE, tes ANA (Antinuclear antibody).

 

PENATALAKSANAAN

Beberapa kemungkinan pengobatan PTI pada anak dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. : Beberapa kemungkinan pengobatan PTI pada anak

Intravenous immunoglobulin (IVIG)
Dosis inisial 0,8 g/kg BB, 1 kali pemberian. Diulang dengan dosis yang sama jika jumlah trombosit < 30 x 109/l pada hari ke-3 (72 jam setelah infus pertama).
Pada perdarahan emergensi: 0,8 g/kg BB, 1-2 kali pemberian, bersama-sama dengan kortikosteroid dan transfusi trombosit.
Pada PTI kronis : 0,4 g/kg BB/x, setiap 2-8 minggu.
Kortikosteroid
4 mg prednison/kg BB/hari/po atau iv selama 7 hari, kemudian tappering of dalam periode 7 hari.
Pada perdarahan emergensi: 8-12.00 mg metilprednisolon/kg BB/iv atau 0,5-1,0 mg deksametason/kg BB/iv atau po, bersama-sama dengan IVIG atau transfusi trombosit.
Anti-R(D) antibody
10-25 lg/kg BB/ hari selama 2-5 hari, intravena dalam 50 cc NaCl 0,9% dan habis dalam 30 menit.
a-interferon
3 x 106 unit subkutan, 3 kali per minggu selama 4 minggu
Siklosporin
3-8 mg/kg BB/hari dibagi dalam 2-3 dosis
Azatioprin
50-300 mg/m2 per os/hari selama > 4 bulan
Catatan :
  • Transfusi trombosit pada umumnya tidak diberikan berhubung adanya zat anti terhadap trombosit.
  • Splenektomi kadang-kadang dilakukan pada PTI akut dengan dugaan perdarahan otak. Biasanya dilakukan bersama dengan transfusi trombosit dalam jumlah yang besar.

KOMPLIKASI

  • Anemia karena perdarahan hebat
  • Perdarahan otak setelah anak jatuh (rudapaksa pada kepala)
  • Sepsis pasca splenektomi
DAFTAR PUSTAKA
1.      Lanzlowsky P. Manual of Pediatric Hematology and Oncology. Edisi ke-2. New York : Churchill Livingstone; 1995, h. 202-3.
2.      Lilyman JS. Disorders of Platellets. I. Thrombocytopenia and Thrombocytosis. Dalam : Lillyman JS, Hann IM, penyunting. Paediatric Hematology. Edisi ke-1. Edinburgh : Churchill Livingstone; 1992, h. 129-68.
3.      Beardsky DS. Platelet Abnormalities in Infancy and Childhood. Dalam : Nathan DG, Oski FA, penyunting. Hematology of Infancy and Childhood. Edisi ke-4. Philadelphia : Saunders; 1993, h. 1561-604.
4.      Grabowski EF, Corrigan JJ. Hemostasis : General Considerations. Dalam: Miller DR, Baehner RL, Miller LP, penyunting. Blood Diseases of Infancy and Childhood. Edisi ke-7. St. L

0 komentar:

EBOOK GRATIS

”buku ”buku ”buku ”diagnosis ”buku

Entri Populer

Arsip Blog