kesehatan anak, Psikologi anak, Ebook Kedokteran,

Jumat, 11 September 2009

SAKIT MAAG

Seperti apa gejala sakit maag?
Mungkin Anda berpikir tidak punya masalah sakit maag. Tapi, nanti dulu! Sakit maag dapat menyerang siapa saja. Jika anda mengalami gejala seperti ini, perih atau rasa terbakar pada perut bagian atas yang bertambah berat atau bahkan membaik setelah makan, mual, muntah, hilang nafsu makan, kembung dan bersendawa, rasa penuh pada lambung, atau hilang berat badan, mungkin anda terkena gastritis (sakit maag).
Gatritis sering juga disebut penyakit lambung (maag). Secara anatomi, lambung mempunyai lapisan pelindung di dinding dalamnya. Guna lapisan ini adalah agar cairan asam dalam lambung tidak merusak dinding lambung. Kerusakan pada lapisan pelindung menyebabkan cairan lambung yang sangat asam bersentuhan langsung dengan dinding lambung dan menimbulkan peradangan (inflamasi).


Apa penyebab sakit maag?

Sakit Maag adalah sakit yang ditimbulkan oleh kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Dalam kondisi normal asam diperlukan untuk membantu pencernaan dalam mengolah makanan yang kita makan. Namun produksi asam di lambung dapat lebih besar dari yang dibutuhkan bila pola hidup kita tidak teratur dan sehat. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan lapisan pelindung lambung, antara lain adalah (Mayo Clinic,2007) :
- makan tidak teratur atau terlalu cepat,
- makan makanan yang terlalu pedas dan berminyak,
- merokok dan banyak minum kopi/alkohol,
- stres yang berlebihan.
Dan dalam kasus-kasus tertentu seperti:
- Kehamilan
- Keracunan makanan oleh bakteri;
- Obat-obatan aspirin dan phenylbutazone serta terapi penyinaran pada lambung
- Infeksi bakteri Helicobacter pylori;
- Pemakaian jangka panjang atau berlebihan obat-obat pereda nyeri golongan anti inflamasi non steroid (NSAID, non-steroid anti inflammation drugs) seperti asam mefenamat, ibuprofen, atau piroksikam;
- Stres akibat operasi besar, kecelakaan, luka bakar, atau infeksi yang parah;
- Sakit maag dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, rangsangan produksi asam lambung oleh berbagai sebab dan obat-obatan yang dapat menyebabkan perih di lambung.
Pemakaian berbagai obat misalnya obat pereda nyeri dan radang dari golongan salisilat seperti aspirin/asetosal ternyata dapat mengiritasi dinding lambung sehingga perut terasa perih. Oleh sebab itu, obat ini sebaiknya diminum setelah makan.
Gaya hidup ikut andil dalam menyebabkan seseorang sakit maag seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan yang pedas, coklat, minum alkohol dan kopi. Hal ini disebabkan makanan & minuman tersebut dapat merangsang produksi asam lambung. Kebiasaan makan tidak teratur dan merokok juga meningkatkan risiko sakit maag.
Faktor psikis memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan produksi asam lambung. Waspada bila Anda sering merasa cemas, emosi atau stres. Bisa-bisa, produksi asam lambung meningkat dan terserang sakit maag.
Bagaimana mengatasi sakit maag?
Obat maag adalah obat yang mengandung bahan-bahan yang efektif menetralkan asam dilambung dan tidak diserap ke dalam tubuh sehingga cukup aman digunakan (sesuai anjuran pakai tentunya). Semakin banyak kadar antasida di dalam obat maag maka semakin banyak asam yang dapat dinetralkan sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit maag dengan tuntas.
Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya. Gastritis akut akibat konsumsi alkohol dan kopi berlebihan, obat-obat NSAID dan kebiasaan merokok dapat sembuh dengan menghentikan konsumsi bahan tersebut. Gastritis kronis akibat infeksi bakteri H. pylori dapat diobati dengan terapi eradikasi H. pylori. Terapi eradikasi ini terdiri dari pemberian 2 macam antibiotik dan 1 macam penghambat produksi asam lambung, yaitu PPI (proton pump inhibitor).
Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh asam lambung, penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, misalnya (Mayo Clinic,2007) :
1. Antasid: Promag, Mylanta, dll. Antasid menetralkan asam lambung sehingga cepat mengobati gejala.
2. Penghambat asam (acid blocker): Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan obat penghambat asam antara lain simetidin, ranitidin, atau famotidin.
3. Proton pump inhibitor (penghambat pompa proton). Sesuai dengan namanya, obat ini menghabat pompa di dalam sel penghasil asam. Contohnya adalah omeprazol, lansoprazol, dll.
Penanganan sakit maag terbagi menjadi dua yaitu, tanpa obat dan menggunakan obat. Pertama-tama, lakukan penanganan tanpa obat bila sakit maag yang dirasakan tergolong baru dan ringan, antara lain:
1. Hindari perut kosong.
2. Atur jadual makan dengan pola porsi kecil dan frekuensi lebih sering.
3. Makanan lunak/mudah dicerna.
4. Hindari makanan/minuman yang mengandung alkohol, gas karbondioksida (soft drink), kopi, coklat.
5. Selesaikan maslah dengan cepat untuk menghindari stres.
Penanganan dengan obat baru dilakukan jika penanganan tanpa obat tidak berhasil. Pilihan utama untuk sakit maag adalah antasida. Antasida bekerja dengan menetralkan asam lambung yang berlebih, sehingga melindungi selaput lendir lambung dari kerusakan.
Anda dapat membeli antasida di warung, toko obat sampai apotek karena termasuk obat bebas. Antasida yang beredar di pasaran biasanya terdiri dari campuran garam alumunium, garam magnesium dan simetikon.
Garam alumunium dan magnesium akan mengikat asam lambung sehingga mengurangi keasamn pada lambung, sedangkan Simetikon berguna untuk membantu pengeluaran gas yang berlebihan di dalam saluran cerna.
Namun perlu diingat bahwa tablet antasida dikunyah dahulu sampai lembut baru ditelan karena sudah dapat dicerna oleh enzim dalam air liur kita. Dosis lazimnya 1-2 tablet dengan maksimum 4 kali sehari. Untuk antasida cair dapat langsung diminum dengan dosis 1-2 sendok teh maksimal 4 kali sehari.
Antasida paling baik diminum pada saat perut kosong (menjelang tidur, 2 jam setelah atau sebelum makan). Sedapat mungkin hindari penggunaan antasida bersamaan dengan obat lain karena dapat mengganggu absorpsi obat lain tersebut.
Anda harus ingat bahwa penggunaan antasida tidak dianjurkan lebih dari 2 minggu karena penggunaan antasida jangka panjang justru dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Makan dengan porsi kecil dan sering seringkali membantu mengurangi gejala asam lambung. Selain itu, penderita gastritis sebaiknya menghindari makan makanan pedas, asam, atau berminyak.
Bagi perokok dan peminum alkohol, sebaiknya menghindari kedua bahan ini, karena keduanya dapat memperparah gastritis.
Jika anda harus mendapat obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama, sebaiknya dipilih dari jenis parasetamol, bukan golongan NSAID.
Bagi yang harus mengkonsumsi obat-obat yang mengiritasi lambung seperti golongan NSAID, antibiotik siprofloksasin, dll sebaiknya meminumnya sesudah makan.
Jika gejala gastritis anda menetap atau memburuk, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter anda.
Tetap Butuh Pertolongan Medis
Tidak selamanya sakit maag bisa diobati sendiri di rumah. Konsultasi ke dokter diperlukan dalam pemakaian antasida jika: sedang diet rendah garam seperti pada hipertensi, hamil dan menyusui, anak di bawah 6 tahun, lanjut usia, atau setelah satu minggu diobati dengan antasida gejala maag tidak berkurang.
Selain itu juga perlu membedakan sakit perut karena ternyata tidak semua sakit perut itu sakit maag. Waspadalah jika muncul gejala nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati ini juga banyak macamnya antara lain:
* Nyeri ulu hati disertai diare,
* Nyeri ulu hati disertai sesak napas, demam, keringat dingin,
* Nyeri ulu hati tidak membaik atau semakin sakit dengan pemberian makan,
* Nyeri ulu hati disertai muntah darah,
* Nyeri ulu hati disertai mual dan muntah lebih dari 3 kali sehari.
Jika terjadi gejala seperti di atas, sebaiknya segera ke dokter .
Tip Makan untuk Penderita Sakit Maag
Berbagai makanan dan minuman yang harus diperhatikan oleh penderita sakit maag selama bulan puasa, antara lain:
1. Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain sayuran (kol, sawi), buah-buahan (nangka, pisang ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan), minuman yang mengandung gas (minuman bersoda).
2. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol 5-20%, anggur putih, dan sari buah sitrus.
3. Hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Hal ini menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung seperti makanan berlemak, kue tart, cokelat, keju.
4. Hindari makanan yang secara langsung merusak dinding lambung yaitu makan yang mengandung cuka dan pedas, merica, dan bumbu yang merangsang.
5. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan antara lain alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, gorengan.
Beberapa makanan yang sebaiknya Anda hindari saat nyeri lambung melanda: Ketan, bulgur, jagung, ubi-ubian, daging merah, daging/ikan yang diawetkan, kacang-kacangan, santan, goreng-gorengan, sayuran mentah, kol, kembang kol, sawi, nangka, oyong, kangkung, daun singkong, sayuran banyak serat, buah-buahan segar/mentah (kecuali pepaya dan pisang masak), buah yang dikeringkan (kismis, korma) soda, alkohol, bumbu tajam, susu, kopi.

Puasa Boleh Saja tapi Ada Syaratnya
Pada umumnya penderita sakit maag dapat berpuasa terutama jika sakit maagnya hanya gangguan fungsional. Obat anti asam lambung seperti penghambat reseptor H2 antara lain ranitidin, famotidin, nizatidin dapat diberikan pada saat sahur dan berbuka untuk mengontrol asam lambung selama berpuasa sehingga keluhan yang timbul saat berpuasa terutama saat perut sudah kosong (6-8 jam setelah makan terakhir) dapat dikurangi.
Untuk penderita dengan kelainan organik khusunya pada penderita tukak lambung atau usus 12 jari akut dan keadaan tukaknya cenderung menyebabkan terjadinya pendarahan atau kanker lambung yang juga selalu berdarah, tidak dapat melaksanakan puasa.
Penelitian di RSCM menginvestigasi dispepsia yang terjadi atau bertambah berat saat pasien melaksanakan puasa. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 80% pasien yang diendoskopi mengalami kelainan organik pada sakit maag umumnya kelainan organiknya hanya ditemukan pada 20% kasus.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa pada pasien yang sudah mempunyai sakit maag yang kronis perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah puasa. Apabila ditemukan bisa diobati terlebih dahulu atau melaksanakan puasa dengan tetap minum obat sehingga akibat yang tidak diharapkan terjadi tidak sampai terjadi.
Pada orang yang memang terdapat kelainan organik, puasa akan memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak terobati dengan tepat. Tetapi jika sakit lambungnya terobati mereka yang mempunyai sakit lambung tadi dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal pada umumnya.

Jadi bagaimana hidup sehat tanpa sakit maag?
Hingga saat ini, sayangnya belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain memperbaiki pola hidup dan pola makan. Apa yang anda makan dan minum, seberapa banyak anda berolah raga dan seberapa besar stres yang Anda alami dapat berpengaruh terhadap kesehatan lambung. Berikut ini tips-tips hidup sehat bebas sakit maag.
1. Banyak Makan Makanan Berserat
Buah-buahan dan sayur lebih gampang dan lebih cepat dicerna oleh lambung sehingga membuat lambung bekerja lebih sehat. Makanan berserat juga dapat membantu proses buang air besar lebih lancar.
TIPS: Naikkan konsumsi makanan berserat secara bertahap.
2. Minumlah yang banyak (dalam hal ini air putih tentunya!)
Air membantu dalam mengolah nutrisi makanan yang kita makan dan juga membantu penyerapan nutrisi kedalam tubuh. Selain itu air juga membuat melunakkan dan melancarkan pembuangan.
TIPS: Semakin banyak teh, kopi dan alkohol yang kita minum semakin banyak air yang anda butuhkan karena bahan-bahan diatas justru menigkatkan kehilangan cairan tubuh (diuretik).
3. Kurangi makanan berlemak dan berminyak
Makanan berlemak yang berlebih menghambat proses pencernaan sehingga meningkatkan resiko terserang gejala sakit maag seperti perih, mual dan nyeri di ulu hati.
TIPS: Walaupun tidak baik, jangan terlalu drastis mengurangi makanan berlemak karena kita masih membutuhkan untuk proses lubrikasi tubuh.

4. Berolahragalah yang teratur
Olahraga pada dasarnya merangsang otot-otot kita bekerja termasuk otot perut/pencernaan sehingga dapat mempercepat proses pencernaan dan pembuangan.
TIPS: Jalan-jalan (tidak pakai kendaraan) sehabis makan dapat membantu proses pencernaan kita lebih sehat.

5. Kontrol tingkat stres Anda
Stress dapat mendorong tubuh kita untuk berfokus ke beberapa bagian tertentu saja dan melupakan prosess pencernaan dan bahkan mempercepat keluarnya asam dalam perut sehigga membuat kita merasa perih dan mulas.
TIPS: Aturlah pola makan anda secara teratur dimana Anda dapat makan dengan tidak terburu-buru, dikunyah dengan cukup, relaks dan tentunya dinikmati.
6. Berhentilah Merokok
Diluar 4.000 bahan berbahaya dalam tiap batang rokok yang kita hisap, merokok juga dapat menyebabkan peningkatan asam lambung dan tukak lambung.

0 komentar:

EBOOK GRATIS

”buku ”buku ”buku ”diagnosis ”buku

Entri Populer

Arsip Blog