kesehatan anak, Psikologi anak, Ebook Kedokteran,

Sabtu, 20 Agustus 2011

Mengket Rumah Mbaru (Masuki Rumah Mbaru)

Sebelum dilakukan acara mengket rumah mbaru (memasuki rumah baru), dilakukan musyawarah oleh pemilik rumah untuk menentukan belin kerja (besarnya pesta) dan kapan dilakukan pestanya. Biasanya ditanyakan kepada guru yang bisa menentukan hari baik (guru sibeluh nitik wari). Dalam musyawarah/arih ini, anak beru, senina tiap jabu juga ikut. Biasanya acara mengket rumah mbaru dilakuakan pada hari Aditia Naik, Beras Pati atau cukera Dua Puluh (nama-nama hari pada masyarakat karo).
Dalam masyarakat karo di kenal empat tingkatan pesta mengket rumah, namun ada kepustakaan yang menyebutkan hanya tiga tingkatan. adapun tingkatan tersebut adalah :

1. Sumalin Jabu (kerja singuda)
 
Sumalin Jabu adalah pesta mengket rumah yang paling sederhana, yang hadir hanya sangkep nggeluh terdekat saja dan mungkin ditambah dengan pengulu kuta. Pelaksanaannya tidak perlu diadakan runggun atau musyawarah. Lauknya beberapa ekor ayam saja (sekitar 4-5 ayam) di tambah  satu sampai dua ayan beras.

2. Mengkah Dapur/ mengket rumah erkata gendang/ (kerja sintengah)
Mengkah dapur adalah pesta mengket rumah yang diawali dengan runggun. Akan tetapi yang hadir masih terbatas pada sangkep nggeluh. Dalam pesta mengkah dapur kalimbubu simajek dalaken  belum mempunyai kewajiban menurut adat karo. lauknya bisa jadi seekor babi atau kambing.bisa juga di ikuti dengan acara musik (erkata gendang)

3. Ngerencit (kerja Sintua)
Ngerencit adalah pesta mengket rumah dengan pesta besar sehingga pelaksanaannya harus dengan runggun (musyawarah) sangkep nggeluh. Lauk pauknya biasanya kerbau atau lembu dan kisaran 10-12 ayan beras. Dalam pesta ini kalimbubu si majek dalaken sudah mempunyai kewajiban tertentu.

4. Ertukam
Ini adalah pesta mengket rumah yang paling besar dan berlangsung untuk beberapa hari dan beberapa malam. pesta ini ibarat pasar malam dan hanya dilaksanakan oleh sebayak, bapa urung, dan pengulu.



bagaimana proses mengket rumah baru itu ,, akan kembali di tuliskan oleh pembuat blog ini ,, harap maklum karena pembuat blog ini juga baru belajar  dari buku ,,,

sumber :

Darwin Prinst, SH. Adat Karo, Bina Media Perintis, Medan, 2008,
Sarjani Tarigan,Drs, MSP, Dinamika Orang Karo, Budaya dan Moderenisasi, 2008

0 komentar:

EBOOK GRATIS

”buku ”buku ”buku ”diagnosis ”buku

Entri Populer