PALSI SEREBRAL PADA ANAK
BATASAN
Palsi Serebral atau Cerebral Palsy (CP) adalah kelainan yang tidak progresif dari gerakan dan sikap tubuh karena kerusakan otak yang terjadi pada periode awal pertumbuhan otak, yang pada umumnya di bawah 3 tahun.
PATOFISIOLOGI
Palsi Serebral disebabkan oleh beberapa faktor penyebab yang terjadi pada masa prenatal, natal dan post natal.
- Penyebab Prenatal
- Trimester I: malformasi kongenital, kelainan genetik, infeksi intrauterin (rubella, sifilis, sitomegalovirus, toksoplasma). Percobaan pengguguran.
- Trimester II dan III: percobaan pengguguran, ibu dengan penyakit kronis, toksemia, IUGR, infeksi intrauterin, trauma.
- Lain-lain: sinar X, usia ibu < 17 tahun atau > 35 tahun, asfiksia in utero (abrupsio plasenta, plasenta previa).
B. Penyebab Perinatal
� Toksemia
� Perdarahan antepartum
� Kelainan plasenta/umbilikus yang menyebabkan hipoksia/ iskemia
� Trauma persalinan, persalinan macet/lama
� Asfiksia berat
� Infeksi
� Prematuritas dan atau BBLR
� Hipoglikemia
� Hiperbilirubinemia/Kern Ikterus
� Syok
- Penyebab Postnatal
� Infeksi
� Trauma
� Gangguan pembuluh darah otak
� Epilepsi
� Keracunan obat, bahan kimia dan logam berat
Berdasarkan aspek klinis dan anatomis, CP dapat diklasifikasikan menjadi (Gilroy & Meyer, 1975) :
1. CP Diplegia Spastik
Kelumpuhan 2 anggota gerak, kerusakan traktus kortikospinalis. 50% kasus
2. CP Hemiplegik
Kelumpuhan 2 anggota gerak sepihak, anggota gerak atas lebih berat, kerusakan traktus kortikospinalis unilateral. 30% kasus
3. CP Kuadriplegi Spastik/Diplegi Kompleks
Disertai koreoatetosis, kerusakan traktus kortikospinalis dan sistem lainnya
4. CP Atetotik/Koreoatetotik
Kerusakan sistem ekstrapiramidal, gerakan abnormal
5. CP Ataksia
Kelainan pada serebelum dan serabut asosiasinya, ataksia merupakan gejala utama. Gejala lainnya:
� Mata: gangguan visus, gerakan bola mata, strabismus, dan nistagmus
� THT: ketulian (audiometri)
� Psikologik: test IQ (juga penting untuk terapi dan rehabilitasi)
� Psikomotorik: gangguan tingkah laku dan lain-lainnya
� Test perkembangan: gangguan bicara (90% kasus)
� Laboratorik: mencari kausa seperti toxoplasmosis dll.
GEJALA KLINIS
- Gangguan gerakan dan sikap tubuh
- Keterlambatan perkembangan motorik dan bicara
- Kaki gemetar
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
- Anamnesis:
Anemnesis ibu merupakan hal yang penting (yang mendorong ibu minta pertolongan pengobatan):
- Anak belum dapat berjalan;
- Belum dapat duduk;
- Terlambat bicara;
- Kaki gemetar;
- Gerakan kurang pada sisi badan;
- Mata juling.
Riwayat kehamilan dan persalinan (lihat di atas)
- Pemeriksaan fisik:
- Paralisis spastik (paraparesis, diplegia, kuadriparesis, hemiparesis, monoparesis);
- Atetosis;
- Koreoatetosis;
- Distonia/atonia;
- Tremor;
- Rigiditas;
- Ataksia;
- Kelainan bahasa;
- Hiperkinesis/hipokinesis.
PENATALAKSANAAN
Penderita CP memerlukan tatalaksana terpadu/multi disipliner mengingat masalah yang dihadapi sangat kompleks, yaitu :
� Gangguan motorik
� Retardasi mental
� Kejang
� Gangguan pendengaran
� Gangguan rasa raba
� Gangguan bahasa dan bicara
� Makan/gizi
� Gangguan mengontrol miksi (ngompol)
� Gangguan konsentrasi
� Gangguan emosi
� Gangguan belajar
Tim diagnostik dan penatalaksanaan CP ini meliputi:
- Tim Inti:
- Neuropediatri
- Dokter Gigi
- Psikolog
- Perawat
- Fisioterapi (terapi kerja, terapi bicara)
- Pekerja Sosial (pengunjung rumah)
2. Tim Konsultasi:
� Tim Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
� Dokter Bedah (Ortopedi)
� Dokter Mata
� Dokter THT
� Psikiater Anak
� Guru SLB (cacat tubuh, tunanetra, tunarungu)
Penatalaksanaan CP meliputi:
A. Medikamentosa, untuk mengatasi spastisitas:
1. Benzodiazepin:
� Usia < 6 bulan tidak direkomendasi
� Usia > 6 bulan: 0,12-0,8 mg/KgBB/hari PO dibagi� 6-8 jam (tidak lebih 10 mg/dosis)
2. Baclofen (Lioresal): 3 x 10 mg PO (dapat dinaikkan sampai 40-80 mg/hari)
3. Dantrolene (Dantrium): dimulai dari 25 mg/hari, dapat dinaikkan sampai 40 mg/hari
4. Haloperidol: 0,03 mg/KgBB/hari PO dosis tunggal (untuk mengurangi gerakan involusi)
5. Botox:
� Usia < 12 tahun belum direkomendasikan
� Usia > 12 tahun: 1,25-2,5 ml (0,05-0,1 ml tiap 3-4 bulan)
� Apabila belum berhasil dosis berikutnya dinaikkan 2 x/tidak lebih 25 ml perkali atau 200 ml perbulan
- Terapi Perkembangan Fisik (Rehabilitasi Medik)
C. Lain-lain:
1. Pendidikan khusus
2. Penyuluhan psikologis
3. Rekreasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Badawi N, Watson L, Petterson B, et al: What constitutes cerebral palsy? Dev Med Child Neurol 1998 Aug ; 40 (8) : 520-7.
2. Kuban KC, Leviton A: Cerebral palsy. N Engl J Med 1994 Jan 20 ; 330 (3) : 188-95.
3. Matthews DJ, Wilson P: Cerebral palsy. In : Molnar GE, Alexander MA, eds. Pediatric Rehabilitation. 3rd ed. Pediatric Rehabilitation Philadelphia : Hanley & ; Belfus ; 1999 :�� 192-217.
4. Mayston MJ: People with cerebral palsy : effects of and perspectives for therapy. Neural Plast 2001 ; 8 (1-2) : 51-69.
5. Ucapan terima kasih kepada: dr. Erny, Sp.A atas bantuan dalam penyusunan pedoman diagnosis & terapi, Neurologi anak.
0 komentar:
Posting Komentar