Purpura Trombositopenik Imun (PTI)
SINONIM : Autoimmune Thrombocytopenic Purpura, Morbus Wirlhof, purpura Hemorrhagica
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
BATASAN
Merupakan kelainan perdarahan (bleeding disorders) pada anak usia 2-4 tahun, dengan insiden 4-8 kasus per 100.000 anak per tahun. Terjadi akut, biasanya sembuh sendiri dalam 6 bulan dan jika PTI terjadi pada usia < 1 tahun atau >10 tahun biasanya kronik dan dihubungkan dengan kelainan imunitas.
PATOFISIOLOGI
Pada PTI akut, telah dipercaya bahwa penghancuran trombosit meningkat karena adanya antibodi yang dibentuk saat terjadi respon imun terhadap infeksi bakteri/virus atau pada imunisasi, yang bereaksi silang dengan antigen dari trombosit. Mediator-mediator lain yang meningkat selama terjadinya respon imun terhadap infeksi, dapat berperan dalam terjadinya penekanan terhadap produksi trombosit.
DIAGNOSIS
I. Anamnesis
- Trombositopenia terjadi 1-3 minggu setelah infeksi bakteri atau virus (infeksi saluran nafas atas atau saluran cerna), misalnya Rubella, Rubeola, Chicken Pox atau vaksinasi dengan virus hidup.
- Riwayat perdarahan, gejala dan tipe perdarahan, lama perdarahan, riwayat sebelum perdarahan.
- Riwayat pemberian obat-obat, misalnya heparin, sulfonamid, quinidine/quinine, aspirin.
- Riwayat ibu menderita HIV, riwayat keluarga yang menderita trombositopenia atau kelainan hematologi.
II. Pemeriksaan fisis
- Perhatikan manifestasi perdarahan (Tabel 1), tipe perdarahan termasuk perdarahan retina, beratnya perdarahan.
- Perabaan hati, limpa, kelenjar getah bening.
- Infeksi
- Gambaran dismorfik yang diduga kelainan kongenital termasuk kelainan tulang, kehilangan pendengaran.
Tabel 1. : Stadium berdasarkan jumlah trombosit, manifestasi klinis dan petunjuk intervensi pada anak dengan PTI
(maaf tabel nya lost.. hiksss hiksss ntar di cari dulu ya ,,,, ) hehehe
III.Pemeriksaan penunjang
- Morfologi eritrosit, leukosit dan retikulosit biasanya normal.
- Hemoglobin, indeks eritrosit dan jumlah leukosit normal.
- Trombositopenia, besar trombosit normal atau lebih besar (giant platelet), masa perdarahan (Bleeding Time) memanjang.
- Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang tidak perlu bila gambaran klinis dan laboratorium klasik, tapi bila ditemukan limfadenopati, organomegali, anemia atau kelainan jumlah leukosit perlu dilakukan.
Tabel 2. : Gambaran PTI akut dan kronik
AKUT | KRONIK | |
Umur | 2-6 tahun | Dewasa |
Jenis kelamin | Laki : wanita = 1 : 1 | Laki : Wanita = 1 : 3 |
Ada infeksi yang mendahului | + 80 % | Jarang |
Permulaan | Akut | Perlahan-lahan |
Jumlah trombosit | < 20.000/mm3 | 40.000-80.000/mm3 |
Eosinofili dan limfositosis | Sering | Jarang |
Kadar IgA | Normal | Lebih rendah |
Lama penyakit | Biasanya 2-6 minggu | Berbulan-bulan sampai bertahun-tahun |
Prognosis | Penyembuhan spontan pada 80% kasus | Perjalanan penyakit menahun dengan jumlah trombosit naik turun |
DIAGNOSIS BANDING
- Anemia aplastik dan leukemia akut : gambaran darah tepi dan sumsum tulang biasanya cukup khas.
- Septikemia pada stadium permulaan : penderita tampak sakit.
- Penyakit imunologik seperti Systemic Lupus Erythematosus (SLE) : tes sel LE, tes ANA (Antinuclear antibody).
PENATALAKSANAAN
Beberapa kemungkinan pengobatan PTI pada anak dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. : Beberapa kemungkinan pengobatan PTI pada anak
Intravenous immunoglobulin (IVIG) | Dosis inisial 0,8 g/kg BB, 1 kali pemberian. Diulang dengan dosis yang sama jika jumlah trombosit < 30 x 109/l pada hari ke-3 (72 jam setelah infus pertama). Pada perdarahan emergensi: 0,8 g/kg BB, 1-2 kali pemberian, bersama-sama dengan kortikosteroid dan transfusi trombosit. Pada PTI kronis : 0,4 g/kg BB/x, setiap 2-8 minggu. |
Kortikosteroid | 4 mg prednison/kg BB/hari/po atau iv selama 7 hari, kemudian tappering of dalam periode 7 hari. Pada perdarahan emergensi: 8-12.00 mg metilprednisolon/kg BB/iv atau 0,5-1,0 mg deksametason/kg BB/iv atau po, bersama-sama dengan IVIG atau transfusi trombosit. |
Anti-R(D) antibody | 10-25 lg/kg BB/ hari selama 2-5 hari, intravena dalam 50 cc NaCl 0,9% dan habis dalam 30 menit. |
a-interferon | 3 x 106 unit subkutan, 3 kali per minggu selama 4 minggu |
Siklosporin | 3-8 mg/kg BB/hari dibagi dalam 2-3 dosis |
Azatioprin | 50-300 mg/m2 per os/hari selama > 4 bulan |
Catatan :
- Transfusi trombosit pada umumnya tidak diberikan berhubung adanya zat anti terhadap trombosit.
- Splenektomi kadang-kadang dilakukan pada PTI akut dengan dugaan perdarahan otak. Biasanya dilakukan bersama dengan transfusi trombosit dalam jumlah yang besar.
KOMPLIKASI
- Anemia karena perdarahan hebat
- Perdarahan otak setelah anak jatuh (rudapaksa pada kepala)
- Sepsis pasca splenektomi
DAFTAR PUSTAKA
1. Lanzlowsky P. Manual of Pediatric Hematology and Oncology. Edisi ke-2. New York : Churchill Livingstone; 1995, h. 202-3.
2. Lilyman JS. Disorders of Platellets. I. Thrombocytopenia and Thrombocytosis. Dalam : Lillyman JS, Hann IM, penyunting. Paediatric Hematology. Edisi ke-1. Edinburgh : Churchill Livingstone; 1992, h. 129-68.
3. Beardsky DS. Platelet Abnormalities in Infancy and Childhood. Dalam : Nathan DG, Oski FA, penyunting. Hematology of Infancy and Childhood. Edisi ke-4. Philadelphia : Saunders; 1993, h. 1561-604.
4. Grabowski EF, Corrigan JJ. Hemostasis : General Considerations. Dalam: Miller DR, Baehner RL, Miller LP, penyunting. Blood Diseases of Infancy and Childhood. Edisi ke-7. St. L
0 komentar:
Posting Komentar