Teraka (Keanekaragaman Budaya Karo 1)
TERAKA
Dalam budaya karo , banyak sekali ragam budaya ataupun upacara-pacara religious yang dilakukan dalam kehidupan seseorang. Adapun contohnya adalah : erpangir, mukul, mesur-mesuri, mbaba anak ku lau, ngembahken nakan, teraka, purpur sage, guro-guro aron / kerja tahun dll.
Dalam budaya karo , banyak sekali ragam budaya ataupun upacara-pacara religious yang dilakukan dalam kehidupan seseorang. Adapun contohnya adalah : erpangir, mukul, mesur-mesuri, mbaba anak ku lau, ngembahken nakan, teraka, purpur sage, guro-guro aron / kerja tahun dll.
Kali ini saya akan menuliskan ulang yaitu tentang Teraka.
Teraka adalah suatu seni merajah diri dengan gambar tertentu
pada masyarakat karo, terutama kaum perempuan. Hal ini berkaitan dengan
kepercayaan bahwa perempuan pada saat hamil atau melahirkan mudah sekali di
serang oleh sedang bela (setan).
Menurut kepercayaan tradisional karo sedang bela itu selalu
berpindah pindah tempat, seperti jahen
tapiin (hilir pemandian), serpang (simpang jalan), dapur, dan di tirai rumah.
Caranya menyerang manusia dapat melalui berbagai kejadian, seperti : terkejut (sengget), lihat (idah), atau dengar (begi).
Adapun lahirnya sedang
bela itu menurut cerita ndapet pelawi dan Teleng
pelawi adalah sebagai berikut:
Pada suatu hari lahirlah seorang manusia. Hari kelahirannya
itu pada penanggalan orang karo pada hari nunda,
yang membawa petaka bagi kedua orang
tuanya. Ketika berumur 4 malam ibunya meninggal dunia dan pada umur 8 hari,
ayanya juga meninggal dunia. Anak itu kemudian dipelihara oleh bibinya, akan
tetapi dia juga takut mengalami nasib
yang sama seperti kedua orang tua anak tersebut. Anak itu lalu di taruh iture
(diteras/beranda) rumah, dengan
harapan agar ia mati. Anak it uterus menangis, akibatnya penghuni rumah adat
menjadi keberatan. Anak itu lalu di taruh di kolong rumah dan menyusui pada
induk babi dan kemudian di buang ke jurang. Namun anak itu tidak juga mati.
Sedang bela dan anak-anaknya sedang bermain di tempat itu,
mendengar jeritan anak itu, anak-anak sedang
bela ingin memakannya, tetapi dilarang
oleh ibunya, karena anak itu katanya mempunyai kesaktian.
Setelah lama tinggal di dalam jurang besarlah anak itu, lalu
menanyakan sedang bela, apa yang
menjadi antinya. Ada yang menjawab: jerangau,
pundang, purih tonggal,upih sampe-sampe,apar-apar, dan sebagainya.
Itulah sebabnya pada maba
anak ku lau peralatan ini semua
dipakai.
Mantra mengusir sedang
bela itu di katakana sebagai berikut
O…. ndilat la erdilah (Hai yang menjilat tapi tak berlidah)
Nipak la ernahe (
menyepak tapi tak berkaki )
Nganggeh la rigong ( mencium tanpa hidung)
Ngkarat la ripet ( menggigit tanpa gigi)
Asa pulang pulih ko (
Pulang lah kamu )
Kukerangen nambu raya (
ke hutan rimba raya)
Adi
perlu ko bu (Kalau kau memerlukan rambut)
Mindo ko ku rukoh ( mintalah kepada enau tua)
Adi perlu ko tulan (kalau memerlukan tulang )
Mindo ko ku batu ( mintalah kepada batu)
Adi perlu ko daereh (kalo kau memerlukan
darah)
Laws ko ku kayu erduruh (pergilah kepada
kayu yang bergetah)
adi perlu ko jukut (kalau engkau memerlukan daging)
lawes ko kutaneh (pergilah kau ke tanah)
Adi perlu ko kesah (kalau engkau memerlukan nafas)
Laws ko ku angin (pergilah kau kepada
angin)
Kueteh bapam, nandem (Aku tau ayah , ibumu )
Bapam sidandan Dibata (Ayah mu yang di kutuk Tuhan)
Nandem Beru Raja muah-muah ( Ibu mu beru
raja muah-muah)
Pembuatan
teraka pada masyarakat karo (khususnya perempuan), dilakukan semasa masih
gadis. Bentuk-bentuknya adalah : keser-keser, teraka sipitu-pitu, dan tupak
salah
bentuk keser-keser dan tupak salah
Teraka sipitu-pitu
sumber : ditulis ulang dari : Darwan Prinst, SH. ADAT KARO, bina media perintis, medan, 2008
Budaya Karoshi, Budaya Karo - sejarah marga-marga, Budaya Karo ibas terang kata dibata, Budaya Karo kerja tahun, Budaya Karo pdf, budaya batak karo, sejarah Budaya Karo, seni Budaya Karo, budaya adat karo, budaya tanah karo, artikel Budaya Karo, budaya suku batak karo, lagu budaya batak Karo mp3 download, budaya adat batak karo, sejarah budaya batak karo, seni budaya batak karo, Perkembangan budaya batak karo, makalah budaya batak karo, unsur budaya batak karo, cerita Budaya Karo, contoh Budaya Karo, budaya daerah karo, filsafat Budaya Karo, jenis Budaya Karo, budaya kabupaten karo, budaya khas karo, budaya kalak karo, sosial budaya kabupaten karo, kesenian budaya karo, gambaran sosial budaya kabupaten karo, keragaman budaya karo, lagu budaya karo, mengenal budaya karo, makalah Budaya Karo, budaya orang karo, pengertian Budaya Karo, pantun Budaya Karo, radio Budaya Karo, pesta Budaya Karo, acara Budaya Karo, musik Budaya Karo, situs Budaya Karo, situs Budaya Karo, website Budaya Karo, tarian Budaya Karo, tenah Budaya Karo, tentang budaya karo.
mp3 lagu karo, lirik lagu karo, lagu karo mp3, lagu perjabun, lagu pengantin mp3, lagu pengantin teks, lirik lagu pengantin karo, download lagu karo, festival lagu karo, teks lagu karo, lagu pengantin karo, lagu pengantin karo mp3, gratis dowload lagu karo,
Masyarakat karo tempo dulu, Masyarakat karo terobos mendagri, Masyarakat karo demo bupati, himpunan Masyarakat karo indonesia, tokoh Masyarakat karo, demo Masyarakat karo, sejarah Masyarakat karo, tradisi Masyarakat karo, cerita masyarakat karo, legenda Masyarakat karo, masyarakat adat karo, agama Masyarakat karo, himpunan Masyarakat karo, karakteristik Masyarakat karo, kepercayaan Masyarakat karo, karakter Masyarakat karo, kekerabatan Masyarakat karo, asal usul Masyarakat karo, latar belakang Masyarakat karo, sistem kekerabatan Masyarakat karo, organisasi Masyarakat karo, masyarakat tanah karo.
0 komentar:
Posting Komentar